JAWABAN NO.1 PERTEMUAN KE 8 UTS KELAS PR “PENGANTAR KOMUNIKASI DASAR”

1 .) Bagaimana komunikasi itu terjadi, ceritakan bagaimana usaha seseorang yang hidup sendiri dihutan dan memerlukan bantuan orang lain. Sebuah cerita tentang seseorang yang mendorong batu besar namun tidak bisa mendorong batu itu karena tenaganya terbatas, lalu meminta bantuan orang lain ?

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya. berkomunikasi pununtuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.

dan berikut cerita usaha seseorang yang mendorong batu yang diceritakan oleh Pak Ranto dikisahkan kembali oleh saya

images-sisipus

Suatu hari ada seseorang di hutan (sebut saja namanya Tobatoba) sedang mendorong sebuah batu. Ukuran batu tersebut sangat jumbo dan tinggi, tingginya pun  melebihi tinggi badan dari si Tobatoba. Namun sekeras apa pun Tobatoba mencoba, tetap saja batu itu tidak mau bergeser dari posisinya sekarang.

Tidak berapa lama kemudian datanglah seseorang dari dalam hutan (sebut saja namanya balveer) dan dari kejauhan, Tobatoba yang terdiam kemudian melihat Balveer. Tobatoba yang peka bahwa kekuatannya sendiri tidak cukup untuk mendorong batu tersebut sendirian, secara Tobatoba bukan superhero dan bukan wonder girl, lalu melambaikan tangannya ke Balveer sebagai isyarat agar Balveer datang menghampirinya. Balveer pun melihat dan menghampiri Tobatoba. Tobatoba pun langsung memberikan isyarat tangan melambai tanda dia memanggil Balveer dan sambil menunjuk-nunjuk batu, namun si Balveer tetap terdiam dan tidak mengerti apa yang Tobatoba  bicarakan. Tobatoba kebingungan cara apa yang harus dia lakukan agar Balveer mau membantunya mendorong batu tersebut. Akhirnya setelah beberapa saat Tobatoba berpikir, Ia mendapatkan sebuah ide cemerlang yang dirasanya cukup ampuh dan sangat jitu, Tobatoba memberikan isyarat dengan gerakan seperti mendorong batu kepada Balveer, agar Balveer ikut membantunya mendorong batu. Balveeer pun mengerti akan apa yang diisyaratkan oleh Tobatoba kepadanya. Mereka berdua bekerjasama untuk mendorong batu tersebut. Akhirnya berkat kerja sama antara Tobatoba  dan Balveer  yang sangat kompak dan harmonis, batu tersebut bisa berpindah juga dari tempat asalnya. Melihat batu yang telah sukses berpindah, Tobatoba dan Balveer merasa senang sambil melompat-lompat, bertepuk tangan dan berpelukan karena kegirangan.

Kemudian mereka duduk dibawah pohon rindang sambil memandang batu itu. Dibawah rindangnya pohon yang menjulang tinggi tersebut, Tobatoba dan Balveer berdikusi lalu membuat kesepakatan untuk membawa keluarga mereka ke tempat itu, dan batu besar tersebut menjadi saksi dan sebuah monumen pengingat bagi mereka berdua. Tobatoba dan Balveer kemudian pulang untuk membawa keluarganya masing-masing. Setelah keluarga mereka tiba di tempat tersebut, hal yang pertama kali mereka lakukan adalah membuat kesepakatan penyebutan-penyebutan tentang suatu hal yang ada di sekitar mereka. Tujuan mereka melakukan hal tersebut adalah untuk menyamakan persepsi mereka, sehingga pesan yang ingin mereka sampaikan bisa dimaknai dengan lebih jelas lagi.  Mereka menyepakati bahwa cinta itu love. Suatu rasa yang menyatukan dua insan antara laki-laki dan perempuan sehingga mereka berdua saling melengkapi dalam hidupnya hingga akhir hayatnya disebut sebagai cinta. Karena kesepakatan yang mereka buat tentang penyamaan penyebutan hal-hal yang ada di sekitar mereka lah bahasa yang berupa ucapan (voice) mulai tercipta dan terbentuk apa yang disebut dengan social culture. Dalam kisah tersebut pun mengambarkan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia pasti membutuhkan orang lain maka dari itu manusia di sebut sebagai makhluk sosial. Untuk hidup berdampingan dengan orang lain tentu saja manusia membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi, sedangkan bahasa isyarat saja tidak cukup.

Leave a comment